Selasa, 25 Desember 2012

Hanya Cinta yang Kucari


Hanya Cinta yang kucari
Hanya Cinta yang kunanti....( Anggun C Sasmi)

Inspirasi itu dapat datang darimana saja dan kapan saja, alias tidak mengenal spesifikasi tempat dan waktu. Begitupun insiprasi menulis, tulisan ini terus terang terinspirasi dari balutan nada nada mp3 dipagi hari yang kebetulan mengeplay lagu milik Anggun C Sasmi, judulnya “Hanya Cinta yang Aku Cari”. Seutas bait lagu tersebut sudah penulis sebutkan diatas, namun mungkin kita semua apalagi yang selalu update lagu lagu pop indonesia sudah tak asing lagi dengan bait bait lagu itu.
Lagu itu menghenyak keheningan pagiku, di saat aktivitas kehidupan baru mulai alunan lagu itu yang bertempo cepat merangsang kita untuk bangkit dan ‘memaksa’ kita untuk mendengarnya. Satu bait yang saya pikir cukup klise kedengarannya : Hanya cinta yang aku cari, Hanya Cinta yang aku nanti”, kalimat indah bercorak puitis-reflektif dalam lagu tersebut menurut saya benar benar meaningfull. Mengapa dapat disebut meaningfull..? karena menurut saya kalimat itu bagaikan turun dari langit ketujuh sekonyong konyong ke bumi, dari langit ketujuh pengalaman pahit getir nya kehidupan menuju bumi realitas kehidupan keseharian kita. Kata kata Hanya Cinta yang Aku cari adalah pemaknaan atas realitas kehidupan yang telah dijalani oleh seseorang secara menyeluruh, dan mengambil sebuah konklusi bahwa kehidupannya nyatanya hanya mengharapkan Cinta saja, tanpa apapun. Pernyataan ini juga sekaligus menegasikan kehidupan modern dengan watak materialis, hedonis dan pragmatis, bagaimana mungkin Cinta sesuatu yang non materrial, abstrak dan sungguh sungguh bercita rasa spiritual dapat bersanding dengan kehidupan yang hanya memuja materi, kesenangan tanpa batas dan berorientasi praktis seperti itu. Jikalau kita memaknai cinta secara sederhana saja sebagai sesuatu fitrah yang ada pada setiap manusia, maka kita dengan mudah akan mengatakan bahwa cinta tidak dapat dimonopoli oleh orang yang sedang kasmaran saja misalnya, atau antara orang tua dengan anaknya saja. Namun jauh daripada itu juga cinta kepada sesama hidup, cinta kepada sesama takhidup dan cinta kepada Yang Maha Hidup, dan itulah cinta yang sesungguhnya dengan balutan ketaatan dan ketwaduhan dihadapannay.

Catatan tak jelas di pagi hari
17-11-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar